Balai Diklat Keagamaan Makassar adalah salah satu instansi pemerintah di bawah naungan Kementerian Agama yang merupakan unit pelaksana teknis kediklatan Kementerian Agama di daerah. BDK Makassar beralamat di Jalan Sultan Alauddin No. 105 Makassar. Balai Diklat Keagamaan Makassar secara hierarchi bertanggung jawab kepada Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama serta merupakan salah satu dari 14 Balai (dua belas) Balai Diklat Keagamaan di seluruh Indonesia yakni: Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Banjarmasin, Manado, Aceh, Ambon dan Papua. Balai Diklat Keagamaan Makassar adalah Balai Diklat Keagamaan yang ke-10. Landasan pokok dibentuknya adalah mempertimbangkan perlunya dilakukan pembinaan kepada aparatur Kementerian Agama secara sistematik, terencana dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan, beban tugas organisasi, perkembangan masyarakat yang dilayani serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mereka memiliki keunggulan kompetitif dan profesional serta memiliki moralitas yang tinggi sehingga mereka mampu memberikan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat secara intensif dan optimal.

Untuk merealisasikan hal tersebut, berawal dari Keputusan Menteri Agama No. 18/1978 tanggal 16 Maret 1978 dengan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) No.B 251./I/MENPAN/3/1978 tanggal 6 Maret 1978, maka didirikanlah Balai Penataran Guru Agama (BPGA) sebanyak 6 Balai yang tersebar di 6 (enam) provinsi untuk seluruh wilayah Indonesia, salah satunya adalah BPGA di Makassar yang mewakili Indonesia bagian Timur.BPGA kemudian berubah menjadi Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Departemen Agama berdasarkan KMA No. 45/1981 tanggal 23 Mei 1981 atas persetujuan MENPAN No.B.504/I/MENPAN/5/1981 Tahun 1981 sekaligus mencabut KMA No. 18 Tahun 1878. Lengkapnya adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Teknis Keagamaan Departemen Agama. Sejak awal berdirinya(sejak 1978) lembaga kediklatan ini bertempat di Jl. Sultan Alauddin hingga sekarang. Dengan terbitnya KMA 345 tahun 2004, Nomenklatur Balai Diklat Pegawai Teknis Keagamaan, diubah menjadi Balai Diklat Keagamaan sampai sekarang.

Semenjak berdirinya Balai Diklat Keagamaan Makassar, sampai sekarang telah dipimpin oleh oleh 10 (delapan) Kepala Balai. Adapun urutan nama-nama kepala Balai sesuai dengan masa bertugasnya adalah sebagai berikut:


Drs. H. Abdurrahman K.
(Tahun 1979 s.d 1983)


Drs. H. Iskandar Idy
(Tahun 1983 s.d 1990)


Drs. H. Amin Hamma, M.Si.
(Tahun 1990 s.d 1996)


Drs. H. Mubarak Pataba
(Tahun 1996 s.d 2001)


H. Darma Setiawan, S.Sos.
(Tahun 2001 s.d 2003)


Drs. H. Shodiq Kawu, M.Pd.
(Tahun 2003 s.d 2007)


Drs. H. Asri Latief Dt. Pamuncak
(Tahun 2007 s.d 2009)


Dr. H. Abd. Kadir Ahmad, M.S.
(Tahun 2009 s.d 2010)


Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I.
(Tahun 2011 s.d 2012)


Hj. Musyarrafah Amin, S.Sos., M.Si.
(Tahun 2012 s.d 2018)