BDK Makassar (Online) - Keberhasilan Pranata humas (hubungan masyarakat) dalam era modern ini sangat dipengaruhi oleh adanya inovasi, kreativitas, dan kemampuan untuk melihat berita dari berbagai sudut pandang. Seribu satu macam strategi mulai dengan cara berkomunikasi, penggunaan teknologi terkini, dan kemampuan untuk melihat suatu peristiwa dari berbagai sudut pandang menjadi kunci penting bagi Si Pembaca berita, serta bersedia berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk generasi Z dan influencer, untuk menciptakan narasi yang relevan dan efektif di tengah dinamika era informasi yang modern dan Kolaborasi ini dapat menjadi strategi yang sangat efektif dalam menciptakan citra yang positif bagi lembaga/instansi.

Pada pertemuan Pranata Humas yang dilaksanakan di Semarang, 01/02/2024 ini mengusung tema "Being a Good Content Creator" Peningkatan Kompetensi Humas Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, dalam pembahasan kali ini oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno tegaskan Humas itu harus pandai, kreatif, inovatif baik dalam pengambilan angle, pembuatan berita yang fress dan mampu menyajikan pesan langsung ke pembaca.

Dalam pertemuan tersebut Suyitno juga menegaskan bahwa di era informasi yang terus berkembang saat ini, pengelolaan pemberitaan menjadi kunci utama untuk tetap relevan dan berdaya saing. Suyitno, menyoroti pentingnya memilih sudut pandang yang berbeda, atau yang dikenal dengan sebutan angle, sebagai strategi untuk memperkaya konten. Suyitno menyatakan bahwa setiap kita memiliki pemberitaan dengan memilih angle yang berbeda. Ini membuat kita tidak akan pernah kekurangan berita. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembentukan bank berita atau "bank news maker" yang melibatkan kolaborasi dari berbagai sumber. Suyitno mengatakan bahwa hal tersebut diharapkan dapat menghasilkan pemberitaan yang lebih variatif, interaktif dan menarik minat pembacanya.

 

Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Subbagian Tata Usaha serta Pranata Hubungan Masyarakat yang ada di Satker Kementerian Agama, baik dari BLA dan BDK se-Indonesia.